Tidak perlu merasa malu ataupun tidak enak, Menagih Hutang adalah Kewajiban.
Jumat, 07 Februari 2020
Edit
Jika ada orang yang belum membayar utang, apa yang akan Anda lakukan? Banyak dari kita membiarkannya, sambil gerutu sendirian. Ya, mereka menggerutu karena orang yang berutang belum saja bayar. Padahal, untuk apa menggeretu, lebih baik tagih saja. Tapi sayang, banyak orang malu jika menagih utang.
Baca Juga
- Biarpun Rezeki Yang Kita Dapatkan Sedikit, Tetapi Kalau Berkah Insha-Allah Cukup
- Aku Lebih Bangga Jadi Milikmu Dari Nol, Daripada Memiliki-Mu Saat Kamu Sukses. Karena Mendaki Bersama Lebih Indah Daripada Menunggu Di Puncak
- Kaya Bukan Sebuah Tanda Kemuliaan Dan Miskin Bukan Pula Menjadi Tanda Kehinaan!
Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah ﷺ, “Ruh seorang mukmin yang meninggal dunia akan terus menggantung selama utangnnya belum dilunasi,” (HR. Turmudzi).
Dalam menagih utang, Anda bisa melakukannya dengan cara yang baik. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah ﷺ, “Jika yang punya utang mempunyai iktikad baik, maka hendaknya menagih dengan sikap yang lembut penuh maaf. Boleh menyuruh orang lain untuk menagih utang, tetapi terlebih dulu diberi nasihat agar bersikap baik, lembut dan penuh pemaaf kepada orang yang akan ditagih,” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Hakim).
Jika diperlukan, Anda juga boleh menagih dengan agak “keras”. Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah, “Seseorang menagih utang kepada Rasulullah ﷺ, sampai dia mengucapkan kata-kata pedas. Maka para sahabat hendak memukulnya, maka Nabi ﷺ berkata, ‘Biarkan dia. Sesungguhnya si empunya hak, berhak berucap. Belikan untuknya unta, kemudian serahkan kepadanya.’ Mereka (para sahabat) berkata, ‘Kami tidak mendapatkan, kecuali yang lebih bagus dan untanya.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Belikan untuknya, kemudian berikan kepadanya.’ Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang paling baik dalam pelunasan utang,” (HR. Bukhari).
Jadi, jangan sampai Anda membiarkan orang lain lalai dalam membayar utangnya. Ingatkan dia terhadap utangnya dengan menagihnya. Jika orang yang berutang belum atau tidak mampu membayar utang, maka alangkah lebih baik bagi Anda untuk melunasinya. Tapi, jika orang yang berutang itu mampu namun enggan membayar utang, maka Anda bisa menagihnya dengan agak keras, semata-mata agar ia mau memenuhi kewajibannya.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
Sumber : Berbagai Sumber Media Online