Bisa Berbahaya, Sebaiknya Hal Ini Tak Usah Diadakan Saat Kegiatan Pramuka
Jumat, 28 Februari 2020
Edit
Pramuka merupakan kegiatan yang pastinya ada di setiap sekolah
sebagai ekstrakurikuler. Namun, tak semua siswa mau mengikuti kegiatan
ini karena dipandang menyiksa fisik dan juga berimbas pada mental.
Meskipun, konon pramuka ini bisa membentuk mental lebih tangguh, begitu
sih kalau kata kakak-kakak pembinanya.
Baru-baru ini bahkan,
ratusan siswa SMPN Turi, Sleman, hanyut terbawa arus sungai yang pasang.
Hingga berita ini ditulis ada 7 siswa yang ditemukan sudah dalam
keadaan meninggal. Sebenarnya, selain susur sungai saat sedang pasang
dan arus deras, ada beberapa lagi kegiatan pramuka yang bisa berujung
bahaya. Lebih lengkapnya, simak dalam ulasan berikut ini!
Berenang di dalam parit
Susur
kali atau parit adalah kegiatan yang tampaknya sering sekali dilakukan
dalam latihan pramuka. Seorang pengguna Twitter bahkan pernah bercerita
kalau dirinya pernah diminta memegang kotoran manusia saat susur sungai.
Alih-alih bisa membuat mental kuat, berenang di parit atau kali (yang
biasanya kotor dan berlumpur) ini malah bisa mendatangkan berbagai
penyakit. Selain itu, yang tidak bisa berenang juga punya kemungkinan
tenggelam. Hal ini pernah terjadi pada salah satu anak SD di Kecamatan
Rumbai, Pekanbaru, yang tenggelam saat mengikuti kegiatan susur kali.
Makan di atas tanah
Pernah
merasakan yang satu ini? Ya, kurang afdhol kalau tidak ada makan
makanan di atas tanah atau rumput. Selain itu, yang paling sering ada
makan satu permen yang digilir untuk diemut oleh semua peserta. Selain
hal tersebut dianggap jijik, jelas juga kotor. Bayangkan saja, seberapa
banyak virus yang bisa menyebar dari satu mulut ke mulut yang lain,
melalui permen bergilir itu?
Berendam di dalam lumpur
Berendam
di dalam lumpur ini sering dilakukan dengan dalih agar menyatu dengan
alam. Padahal, kegiatan ini juga tak kalah bisa menyebabkan berbagai
macam virus penyakit menghampiri. Berendam di dalam lumpur ini biasanya
masuk dalam rangkaian camping survival,
agar mampu bertahan di saat sulit sekalipun. Namun, kadang tindakan
seperti ini berlebihan, ditambah lagi kalau protes, akan mendapat
hujatan dari para senior.
Disakiti secara fisik dan verbal
Buntut
masalah dari semua tindakan kurang berguna di atas adalah kekerasan
secara fisik maupun verbal. Ada gap besar antara para senior dan juga
junior dalam kegiatan ini. Karena merasa lebih superior dan tingkat
kelas lebih tinggi, para kakak Pembina pramuka tak segan untuk berkata
kasar, menggunakan kekerasan fisik dan menghukum anggota pramuka yang
dianggap tak melakukan apa yang diperintahkan. “zaman kakak dulu lebih
parah dari ini dek,” udah kata pamungkas banget sih ini.
Sebenarnya, siswa memang butuh terjun ke alam langsung dan mengenal apa saja yang ada di dalamnya. Namun, kalau sampai memegang kotoran manusia, makan di atas tanah, berendam di dalam lumpur, ya ini sih kayaknya berlebihan dan bisa memicu banyak penyakit, kan?